Catatan Unik Peraih Sepatu Emas dan Bola Emas Piala Dunia 2014

1 komentar




 
James Rodriguez, pemain sepak bola Kolombia ini sudah mencetak 6 gol selama Piala Dunia 2014.Piala Dunia 2014 sudah selesai. Jerman berhasil mengukir sejarah dengan menjadi juara. Selain gelar juara, FIFA juga memberikan beberapa penghargaan individu kepada pemain yang bersinar di Brasil.

Meski gagal membawa Argentina menjadi juara karena kalah 0-1 dari Jerman di final, Lionel Messi terpilih sebagai peraih Bola Emas atau gelar Pemain Terbaik Piala Dunia 2014.

Yang menarik, memang jarang ada pemain yang membawa timnya menjadi juara bisa mendapat Bola Emas. Romario merupakan pemain terakhir yang bisa mengawinkan gelar juara Piala Dunia dengan Bola Emas. Romario melakukannya di tahun 1994.

Sedangkan Sepatu Emas menjadi milik pemain Kolombia James Rodriguez atas keberhasilannya memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2014. James mengoleksi enam gol atau unggul satu gol dari Thomas Muller (Jerman).

Hampir serupa seperti Bola Emas, penghargaan Sepatu Emas dalam beberapa edisi Piala Dunia terakhir juga jarang didapat pemain dari tim juara. Dalam delapan Piala Dunia terakhir, hanya ada satu peraih Sepatu Emas yang juga berhasil menjuarai turnamen empat tahunan itu yakni Ronaldo Luiz Nazario da Lima di tahun 2002.

Sumber : http://bola.liputan6.com/read/2077394/catatan-unik-peraih-sepatu-emas-dan-bola-emas-piala-dunia-2014

Jerman Menjuarai Piala Dunia 2014

0 komentar


Gol kemenangan timnas Jerman dicetak oleh Mario Gotze di babak kedua perpanjangan waktu.
Tim nasional Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 setelah di babak final mengalahkan Argentina 1-0, di Rio de Janeiro, Minggu malam (13/07) atau Senin dini hari WIB.
Gol kemenangan Jerman dicetak oleh Mario Goetze di menit ke-113 dengan memanfaatkan umpan Andre Schurrle.
Pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu setelah dalam 2x45 menit kedua bermain imbang 0-0.
Kedua tim bermain agresif sejak menit pertama, dengan Jerman menekan dengan serangan yang dimotori di sektor kanan, sementara Argentina tajam di serangan balik.
Setidaknya Argentina memiliki dua peluang emas, melalui Gonzalo Higuain di babak pertama dan Lionel Messi di babak kedua.
Tendangan kedua pemain sama-sama melebar.
Bagi Jerman ini adalah gelar juara Piala Dunia yang keempat dan menjadi tim Eropa pertama yang juara di turnamen yang digelar di Amerika Selatan.
Jerman terakhir kali menjuara Piala Dunia pada 1990 di Italia ketika masih memakai nama Jerman Barat.

Jerman

Bagi Jerman ini adalah gelar juara Piala Dunia yang keempat.
Laga final di Rio de Janeiro ditonton oleh 79.000 orang, termasuk presiden Brasil, ketua FIFA, dan kanselir Jerman, Angela Merkel.
Sementara penonton yang menyaksikan final Piala Dunia melalui layar televisi diperkirakan mencapai satu miliar pemirsa.
Para pengamat mengatakan Jerman sangat layak menjuarai Piala Dunia tahun ini.

Argentina

Para pemain Argentina tidak bisa menyembunyikan kekecewaan setelah kalah di final.
Dalam perjalanan menuju juara, Jerman di semifinal membantai tuan rumah Brasil 7-1 dan di final mengalahkan Argentina, salah satu tim terbaik dari Amerika Latin dan sudah dua kali menjuarai Piala Dunia.

Messi

Messi ditetapkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2014 di Brasil.
Bagi Argentina, meski kalah di babak final, kapten mereka Lionel Messi ditetapkan sebagai pemain terbaik.

Bastian Schweinsteiger
Bastian Schweinsteiger berperan besar antarkan Jerman menjadi juara.

Penyebab Hasil Quick Count Pilpres 2014 Berbeda-beda

0 komentar



Adanya perbedaan hasil quick count (hitung cepat) Pilpres 2014 yang dilakukan sejumlah lembaga survei membingungkan masyarakat. Padahal seharusnya setiap lembaga survei menggunakan metode yang sama dalam melakukan quick count.

Buntutnya, organisasi Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepsi) akan meminta klarifikasi dan melakukan audit terhadap seluruh lembaga survei yang dinaunginya. Peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya perbedaan hasil quick count.

Pertama adalah faktor sampel. Menurut dia, lembaga survei harus menmggunakan sampel tempat pemungutan suara (TPS) yang proporsional, bukan hanya menggunakan sampel di TPS yang menjadi basis suara pasangan tertentu.

Samplingnya, itu juga metodologinya harus dilakukan dengan benar. Bisa saja samplingnya tidak proporsional, jadi lebih bias ke TPS basis calon tertentu.
Faktor kedua adalah adanya kesengajaan atau niat dari lembaga survei tersebut untuk melakukan manipulasi sehingga hasil yang didapat berbeda dengan lembaga survei kebannyakan. “Faktor lain manipulasi atau adanya kesengajaan. Itu ya kemungkinan-kemungkinannya.

Sedangkan faktor yang ketiga, adalah margin of error. Selisih antar pasangan, menurut Djayadi Hanan, minimal harus dua kali jumlah margin of error. “Jika selisih lebih kecil atau sama dengan margin of error, tidak bisa disebutkan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Sumber : http://www.solopos.com/2014/07/10/hasil-pilpres-2014-inilah-penyebab-hasil-quick-count-bisa-berbeda-518535

Faktor Kemenangan/Kekalahan PresidenKU (QUICK COUNT)

0 komentar



QUICK COUNT adalah proses perhitungan cepat hasil pemilu dengan menggungakan metode sampling dan kemampuan teknologi komunikasi. Metode SAMPLING adalah salah satu metode pemilihan sample dalam ilmu statistik. Metode Sampling ini yang akan menentukan tingkat akurasi hasil Quick Count.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI yang kami gunakan adalah tekonologi SMS yang didukung dengan program SMS Collector tingkat akurasi QUICK COUNT selama ini sangat tinggi.
Tingkat akurasi QUICK COUNT akan ditentukan melalui rumus Margin Of Error (MOE). Atau akan ditentukan oleh banyaknya sample yang digunakan.

Selam ini akurasi hasil QUICK COUNT berkisar antara 98.80% s/d 99.05%.
Dengan menggunakan QUICK COUNT, hasil perolehan suara dapat diketahui hanya dalam waktu 2-3 jam setelah TPS ditutup.

Terus terang saya sendiri merasa bingung untuk menulis faktor kemenangan atau kekalahan atas presiden pilihan saya dikarenakan hasil QUICK COUNT dari berbagai lembaga survei yang berbeda-beda dan masing-masing mengKlaim hasil QUICK COUNT nya lah yang benar.

Untuk itu saya akan menuliskan dua faktor, yaitu faktor kemenangan dan faktor kekalahan presidenKU menurut sudut pandang saya sendiri.

Faktor Kemenangan PresidenKU.
  •  Mungkin karena mereka menawarkan kebaruan dan itu yang ia pelihara dengan cara koalisi. Mereka  menawarkan koalisi tanpa syarat dan itu nilai jual tinggi. 
  •  Selain itu juga karna sosok nya yang sederhana, jujur, dan merakyat.
Faktor Kekalahan PresidenKU
  • Mungkin karena ia belum menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur lalu mencalonkan diri sebagai presiden.
  • Mungkin juga dikarnakan isu isu negatif dari kampanye hitam yang menyebar luas.
Untuk mengetahui siapa yang terpilih menjadi presiden Indonesia selanjutnya mari kita tunggu pengumuman resmi dari KPU.

Kriteria Presiden RI

0 komentar



Masa jabatan presiden Republik Indonesia akan berakhir pada tahun 2014. Rakyat Indonesia tentu juga mulai bersiap-siap untuk memilih pemimpinnya yang baru. Pada tanggal 9 Juli 2014 kemarin sudah dilaksanakan pemilihan umum presiden dan pastinya masyarakat mempunyai pilihannya masing masing.
Jika ditanya kriteria pemimpin seperti apa yang akan dipilih pasti semua orang mempunyai pandangan dan jawaban yang berbeda beda seperti halnya saya sendiri. 

Berikut adalah kriteria presiden menurut saya.

  1. Adil.
    Tidak memandang siapapun (tidak berat sebelah). Menjadi pemimpin yang baik dituntut untuk adil dalam memutuskan suatu kebijakan. Adil menurut seseorang belum tentu adil menurut orang lain.
  2. Bijaksana.
    Tindakan yang cermat dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Pemimpin akan di sanjung dan dihormati boleh masyarakat bilamana ia dapat memilih keputusan yang tepat untuk dijalankan.
  3. Jujur.
    Ketulusan hati, tidak berbohong, dapat dipercaya. Kejujuran dalam setiap perbuatan sangat penting untuk diutamakan. Terutama dalam menjalankan urusan kenegaraan bagi seorang pemimpin.
  4. Bertanggung Jawab.
    Bertanggung Jawab terhadap apa yang menjadi tugasnya sebagai pemimpin.
  5. Amanah.
    Dapat dipercaya dan selalu menjalankan setiap tugas dan kewewenangannya dengan benar.
  6. Merakyat.
    Pemimpin akan disegani dan dihormati bilamana mau berbaur dengan rakyatnya. Tidak hanya duduk di kursi tertinggi kepemimpinan  nya namun juga datang untuk melihat dan mendengar langsung.
  7. Berpendirian kokoh
    Menjadi pemimpin harus mempunyari pendirian yang kuat, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Percaya akan keputusan yang diambil dan tidak mudah goyah dalam pemikiran namun keputusan yang diambil harus sesuai dengan kepentingan bersama.
  8. Kinerja yang baik
    Menjabat sebagai seorang pemimpin dituntut untuk selalu bekerja dengan baik sehingga hasil akan tercapai dengan apa yang diinginkan. Bukan hanya sekedar kata kata tetapi kerja nyata.

Google MTS (Mobil Tanpa Supir)

0 komentar

Teknologi mobil yang berjalan secara otomatis tanpa sopir hasil pengembangan Google memang tidak akan tersedia dalam waktu dekat. Akan tetapi, perusahaan internet itu sudah mulai menguji mobil tersebut di jalan raya, dan tampaknya membuat pengguna jalan raya lain merasa nyaman.

Uji coba mobil tanpa sopir ini dilakukan Google di jalan raya sekitar Mountain View, California, Amerika Serikat (AS), dan mengundang sejumlah jurnalis setempat.

Selama 30 menit, mobil tersebut berjalan secara otomatis dan mampu menavigasi secara aman di jalan raya yang juga digunakan oleh pengendara sepeda dan pejalan kaki. Mobil itu juga mampu mematuhi rambu lalu lintas.

"Masyarakat perlu memahami bahwa mobil tanpa sopir ini bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi sesuatu yang dibutuhkan dan dirangkul pada masa depan," kata Ron Medford yang menjabat sebagai direktur keselamatan diri di Google.

Orang yang duduk di dalam mobil Google beberapa kali melambaikan tangannya ke atas untuk membuktikan ke jurnalis dan masyarakat bahwa mobil ini berjalan otomatis.

Menurut laporan Alexei Oreskovic dari Reuters, perjalanan dengan mobil tanpa sopir ini terasa seperti menaiki taksi. Laju kecepatannya normal, dengan kemampuan mempertahankan jarak dari kendaraan yang ada di depan dan sekitarnya.

Mobil akan melambat setiap kali menemukan lampu lalu lintas. Bahkan mobil itu dapat mendeteksi lampu lalu lintas yang dipasang dengan sudut aneh, misalnya posisi serong dari pandangan pengemudi.

Diakui oleh jurnalis Reuters, bahwa untuk berpindah jalur terkadang laju mobil terasa lebih tajam dari mobil dengan sopir pada umumnya.

Para karyawan Google di kursi sopir tidak pernah mengambil alih kemudi, kecuali saat mobil baru mulai dijalankan ataupun parkir.

Kepala proyek mobil tanpa sopir di Google, Chris Urmson, mengklaim, teknologi mobil ini tidak mengenal kantuk dan dapat bereaksi lebih cepat terhadap situasi yang tak terduga.

Purwarupa mobil tanpa sopir yang digunakan kali ini adalah mobil merek Lexus RX 450h yang telah dimodifikasi oleh Google. Selain global positioning system (GPS), mereka menambahkan sejumlah sensor yang berputar 10 kali per detik untuk mengumpulkan pemandangan 360 derajat di lingkungan sekitar mobil.

Mobil ini merupakan proyek rahasia Google X yang dikembangkan dalam lima tahun terakhir. Dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, berharap teknologi ini bisa mengurangi kecelakaan dan kematian di jalan raya.

Brin menargetkan teknologi mobil tanpa sopir buatan Google akan tersedia pada 2017.

Kendati demikian, masih ada kekhawatiran di tengah masyarakat atas teknologi tersebut. Di Amerika Serikat, belum ada regulasi yang mengatur penggunaan mobil tanpa sopir di jalan raya.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2014/05/15/0742335/Google.Uji.Mobil.Tanpa.Sopir.di.Jalan.Raya

Teknologi Garis Gawang Brasil 2014

0 komentar



Teknologi garis gawang akhirnya memulai debutnya pada Piala Dunia Brasil 2014. Setelah melalui perdebatan dan uji coba cukup lama terkait dengan keandalannya, FIFA akhirnya menunjuk GoalControl GmbH sebagai penyedia dan pengoperasi TGG untuk Piala Dunia yang akan bergulir 12 Juni nanti itu.

Dunia sepak bola patut berterima kasih kepada Frank Lampard. Tendangan jarak jauh gelandang tim Inggris itu pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010 memunculkan kontroversi yang mendorong perubahan kebijakan FIFA terkait penggunaan teknologi garis gawang (TGG).

Gol Lampard pada laga melawan Jerman yang tidak disahkan wasit membuat Inggris kalah dari Jerman pada laga itu. Padahal, dari rekaman kamera televisi, jelas sekali bola masuk ke dalam gawang Jerman.

Kesalahan itu terus menghantui FIFA. Presiden FIFA Sepp Blatter semula berkeras bahwa faktor kesalahan manusia atau wasit dalam pertandingan sepak bola adalah bagian dari keunikan sepak bola itu sendiri. Namun, dengan semakin biasanya penggila bola menyaksikan laga sepak bola melalui pesawat televisi, kesalahan wasit bisa benar-benar ditelanjangi dari bukti rekaman di televisi itu.

Perdebatan pun kemudian mengarah pada pertanyaan apakah dianulirnya sebuah gol yang dari rekaman sebenarnya sah murni karena wasit tidak melihat atau wasit mempunyai kepentingan untuk memenangkan salah satu pihak?

Badan tertinggi sepak bola dunia itu akhirnya mengakui perlunya penggunaan TGG agar kredibilitas turnamen sekelas Piala Dunia tak diragukan sekaligus mengurangi kemungkinan wasit memiliki kepentingan untuk memenangkan tim tertentu.

Uji coba penerapan TGG sudah dilakukan pada Piala Konfederasi 2013 dengan hasil memuaskan. Instalasi dan uji coba sistem TGG untuk Piala Dunia 2014 sudah dilakukan di 12 stadion penyelenggara pertandingan Piala Dunia 2014, dan hasilnya juga memuaskan.

Bagaimana cara kerja TGG? Prinsipnya cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan 14 kamera berkecepatan tinggi yang ditempatkan di lapangan. Ke-14 kamera itu lalu dibagi menjadi dua, yaitu tujuh kamera mengarah ke tiap-tiap gawang.

Posisi bola di sekitar gawang itu secara otomatis ditangkap secara tiga dimensi dan indikasi mengenai telah terjadi gol langsung dikonfirmasikan kepada wasit hanya dalam waktu 1 detik melalui jam tangan khusus untuk wasit yang berfungsi sebagai transmisi. Wasit bisa langsung membaca apakah terjadi gol atau tidak. Sistem TGG yang digunakan pada Piala Dunia Brasil itu memang tak berbeda dengan sistem yang telah digunakan lebih awal di Liga Inggris.

Sistem dengan menggunakan sejumlah kamera berkecepatan tinggi itu mengalahkan usulan teknologi garis gawang lainnya. Salah satunya adalah sistem TGG yang memasukkan sensor cip magnetik ke dalam bola yang digunakan.

Sistem itu juga dilengkapi dengan kabel beraliran listrik kecil yang ditanam di sepanjang garis gawang untuk ”berkomunikasi” dengan sensor yang ada di dalam bola tersebut. Namun, sistem ini dianggap malah bisa mengganggu pemain sehingga sistem kamera itulah yang dipakai.