Kelebihan dan Kekurangan kebijakan mobil murah

Mobil murah. Jika kita mendengar dua kata itu mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah kemacetan yang semakin parah. Tanpa adanya mobil murah saja, jalan di ibukota sudah membuat penggunanya geleng kepala terlebih lagi jika mobil itu menghiasi jalan Jakarta. Hadirnya mobil murah ini tentunya bertolak belakang dengan apa yang direncanakan oleh pemimpin daerah yang ingin mengurai kemacetan. Hal ini juga diikuti oleh banyak masyarakat yang banyak menolak kebijakan mobil murah namun semua tidak berarti ketika persetujuan dari kepala negara sudah didapatkan. Banyak kerugian yang ditimbulkan dari kebijakan mobil murah namun ada juga kelebihan yang ditimbulkan.
 Kerugian :

  • 1. Macet yang semakin merajalela. Jumlah mobil yang dibeli masyarakat sangat banyak sedangkan pertumbuhan jalan di bebagai daerah tidak berbanding lurus sehingga penumpukan kendaraan tidak dapat dihindarkan. 
  • 2. Konsumsi bahan bakar yang bersubsidi justru semakin tinggi karena pengguna mobil murah berasal dari keluarga sederhana. 
  • 3. Lingkungan yang semakin tercermar karena bahan bakar yang digunakan adalah BBM. 
  • 4. Kredit masyarakat semakin meningkat. Masyarakat dengan penghasilan rendah membeli mobil karena tergiur dengan harganya yang murah sehingga memutuskan untuk membeli secara kredit, padahal masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi terlebih lagi jika ada tagihan lain yang harus dibayar setiap bulannya. Hal ini justru akan semakin membuat pengeluaran membengkak karena kredit masyarakat meningkat. 
  • 5. Tidak adanya pendapatan negara dari sektor pajak karena mobil murah tidak terkena Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). 
  • 6. Kerugian pribadi baik dari tenaga, waktu dan tentunya uang yang semakin tinggi. 


 Kelebihan :

  • 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 
  • 2. Semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan meiliki mobil. 
  • 3. Membuka lapangan kerja.

0 komentar:

Posting Komentar