Bagaimana kondisi kerukunan umat beragama saat ini? Apa pendapat kalian tentang sektex yg di anggap sesat?



Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis agar dapat ditransformasikan kepada semua masyarakat. 

Agama hanya salah satu faktor dari kehidupan manusia. Faktor yang paling penting dan mendasar karena memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. Tetapi sekarang kita mengetahui bahwa untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama. Jadi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting demi terciptanya kerukunan antar umat beragama di dunia.

Sebagaimana kita ketahui ada 5 agama yang hidup dan diakui eksistensinya di Indonesia, yaitu Kristen (katholik dan protestan), Hindu, Budha, Islam, dan Kong Hucu. Kesemuanya memiliki keistimewaan dan kekuatan sendiri-sendiri dalam sistem ajaran agamanya.

Kondisi Yang Terjadi Dalam Masyarakat Saat Ini

  • Rendahnya sikap toleransi.
    Salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya di Indonesia, adalah munculnya sikap toleransi malas-malasan  sebagaimana diungkapkan P. Knitter. Sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak langsung  antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif. Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan.
  • Faktor Politik
    Faktor ini terkadang menjadi faktor penting sebagai kendala dalam mncapai tujuan sebuah kerukunan antar umat beragama khususnya di Indonesia. Muncul kekacauan politik yang ikut memengaruhi hubungan antaragama. Seperti yang sedang terjadi di negeri kita saat ini. Tanpa politik kita tidak bisa hidup secara tertib teratur dan bahkan tidak mampu membangun sebuah negara, tetapi banyak kepentingan politik dengan mengatasnamakan agama.
  •  Sikap fanatisme
    Di kalangan Islam, pemahaman agama secara eksklusif juga ada dan berkembang. Bahkan akhir-akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan sebagai Islam radikal dan fundamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Mereka masih berpandangan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan dapat menjamin keselamatan menusia. Jika orang ingin selamat, ia harus memeluk Islam. Segala perbuatan orang-orang non-Muslim, menurut perspektif aliran ini, tidak dapat diterima di sisi Allah. Pandangan-pandangan semacam ini tidak mudah dikikis karena masing-masing sekte atau aliran dalam agama tertentu, Islam misalnya, juga memiliki agen-agen dan para pemimpinnya sendiri-sendiri. Islam tidak bergerak dari satu komando dan satu pemimpin. Ada banyak aliran dan ada banyak pemimpin agama dalam Islam yang antara satu sama lain memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang agamanya dan terkadang bertentangan. Tentu saja, dalam agama Kristen juga ada kelompok eksklusif seperti ini. Kelompok Evangelis, misalnya, berpendapat bahwa tujuan utama gereja adalah mengajak mereka yang percaya untuk meningkatkan keimanan dan mereka yang berada “di luar” untuk masuk dan bergabung. Bagi kelompok ini, hanya mereka yang bergabung dengan gereja yang akan dianugerahi salvation atau keselamatan abadi. Dengan saling mengandalkan pandangan-pandangan setiap sekte dalam agama teersebut, maka timbullah sikap fanatisme yang berlebihan.
Agar terciptanya suatu kerukunan antar umat beragama maka setiap individu harus memperhatikan dan melakukan hal-hal ;

  • Sikap saling menahan diri terhadap keyakinan, ajaran dan kebiasaan-kebiasaan golongan agama lain yang berbeda atau mungkin berlawanan dengan keyakinan, ajaran dan kebiasaan agamanya sendiri.
  • Sikap saling menghormati hak orang lain untuk menganut keyakinan agamanya.
  • Sikap saling mempercayai i’tikad baik golongan agama lain.
  • Usaha saling membantu dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk mengatasi keterbelakangan bersama.
  • Usaha untuk saling belajar dari keunggulan dan kelebihan pihak lain sehingga terjadi saling tukar pengalaman untuk mencapai kemajuan bersama.
Usaha untuk mengemukakan kepercayaan agama sendiri dengan sebijaksana mungki, dimaksudkan untuk tidak menyinggung kepercayaan agama lain.

PENDAPAT  TENTANG SEKTE YANG DIANGGAP SESAT


Sektex  adalah pandangan atau doktrin teologis atau keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan keyakinan, atau sistem keagamaan manapun, yang dianggap ortodoks atau ajaran yang benar. Dalam pengertian ini, ajaran sesat adalah pandangan atau doktrin dalam filsafat, politik, ilmu, seni, dll., yang berbeda dengan apa yang umumnya diakui.

Agama atau sekte hanya akan dilarang kalau ajarannya berindikasi melakukan tindakan kriminal. Jadi sekte agama seperti Ahmadiyah atau Syiah adalah dianggap sah dan legal di negara sekuler. Jadi untuk standard di negara barat, sekelompok orang yang mengaku nabi, mengaku menerima wahyu dan memiliki organisasi serta pengikut jelas pemeritahnya tidak akan ambil pusing. Semasih tidak ribut, berisik atau menganggu ketertiban umum, tentu tidak ada alasan untuk melarangnya.

1 komentar:

{ Unknown } at: 4 November 2016 pukul 15.17 mengatakan...

sangat bermanfaat terima kasih

Posting Komentar